A.
Pendahuluan
Seiring
perkembangan zaman, ilmu semakin hari semakin berkembang, begitupun dengan
perkembangan filsafat. Tidak terkecuali Filsafat Barat. Makin lama filsafat itu
makin menjadi terpecah belah, menjadi filsafat Jerman, filsafat Perancis,
filsafat Inggris, filsafat Amerika, dan filsafat Rusia. Ternyata bahwa para
bangsa mengikuti jalannya sendiri-sendiri. Masing-masing membentuk
kepribadiannya sendiri-sendiri, dengan caranya sendiri-sendiri pula. Sekalipun
demikian semuanya itu masih juga menampakkan kesatuan, sebab bermacam-macam
pemikiran yang dikemukakan para bangsa itu sebenarnya hanya mewujudkan aspek
yang bermacam-macam dari satu keadaan.
Pada
zaman pertengahan sejarah dipengaruhi teologi, pada abad ke-19 oleh liberalisme
dan nasionalisme, dan pada abad ke-20 oleh marxisme. Reaksi terhadap moralisasi
sejarah sudah terjadi pada abad ke-19 ketika sejarah terpengaruh oleh aliran
filsafat postivisme dalam semua ilmu.[1]